Minggu, 27 Februari 2011

PERMASALAHAN EKONOMI DI NEGARA BERKEMBANG


PERMASALAHAN EKONOMI DI NEGARA BERKEMBANG

Negara berkembang adalah sebuah Negara dengan rata-rata pendapatan yang rendah, infrastruktur yang relative terbelakang, dan indeks perkembangan manusia yang kurang dibandingkan negara global.
Permasalahan ekonomi yang sering di alami Negara-negara berkembang :
  • Pertumbuhan penduduk yang sangat besar jumlahnya menambah kerumitan masalah-masalah pembangunan yang dihadapi. 
  • Tingginya angka pengangguran dan kemiskinan sehingga tidak seluruh penduduk dapat melakukan kegiatan ekonomi karena untuk berinvestasi kita harus memiliki uang lebih, sedangkan para pengangguran dan masyarakat miskin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pun sangat sulit. 
  • Tingkat Produksi yang rendah, produksi yang rendah ini diakibatkan oleh sumber daya manusia yang kurang memadai sehingga kurang adanya inovasi dalam meningkatkan nilai tambah suatu barang guna mencapai keuntungan yang maksimal. 
  • Ekonomi yang sangat tergantung kepada ekonomi eksternal, dalam hal inieksternal yang dimaksud yaitu silkus ekonomi internasional. 
  • Tingkat pendidikan, terdapat kegagalan dalam mengembangkan projek di Negara-negara berkembang menimbulkan kesadaran kepada ahli-ahli ekonomi bahwa kemampuan suatu masyarakat untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan antara lain tergantung kepada taraf pendidikan masyarakatnya

Melihat berbagai permasalahan yang dihadapi diharapkan upaya mengatasi masalah yang ada agar Negara-negara berkembang dapat bersaing dalam perekonomian internasional dan bersaing dengan Negara-negara maju, adapun solusi yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan perekonomian di Negara berkembang:
  1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)
  2. Perlu adanya kebijakan dari Pemerintah yang dapat mendorong kemajuan ekonomi
  3. Mengurangi ketergantungan terhadap pihak asing
  4. Menciptakan iklim investasi yang baik
  5. Revitalisasi pembagian keuntungan perusahaan asing



Contoh :
                Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang tentunya memilik permasalahan ekonomi, masalah perekonomian Indonesia akhir-akhir ini semakin meningkat. Kondisi perekonomian yang rapuh dengan system financial yang tidak berfungsi baik, menempatkan Indonesia pada posisi yang kian rentan.
Faktor-faktor yang menyebabkan perekonomian Indonesia mengalami banyak permasalahan :
  • Tingkat kelahiran di Indonesia umumnya sangat tinggi yakni sekitar 35-40 setiap 1000 orang penduduk. Sedangkan di Negara-negara maju kurang dari setengahnya. Begitu pula dengan tingkat kematian di Indonesia relative tinggi dibanding Negara maju.
  • Banyaknya pengganguran di usia produktifitas serta rakyat miskin di Indonesia.
  • Kurangnya lapangan pekerjaan dan kurangnya penyebaran lapangan pekerjaan yang merata. Apabila lapangan pekerjaan merata pada seluruh daerah, maka tidak perlu lagi untuk masyarakat desa mengadu nasib di kota-kota besar seperti Jakarta.
  • Melemahnya perekonomian dunia bermakna melemahnya permintaan terhadap ekspor Indonesia, yang pada gilirannya akan melemahkan kemampuan Indonesia dalam kegiatan impor.
  • Taraf pendidikan di Indonesia rendah dan tidak merata disetiap daerah.

PENGANTAR EKONOMI 2
KEBIJAKAN EKONOMI DALAM KONTEKS GLOBAL


NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
1.    FERIYAL NOVIANTI (22210741)
2.  MARSELLIN NAIBAHO (28210966)
3.  MIRANTI PERMATASARI (24210416)
4.  NUR SUSILAWATI (292105084)
5.  PRISKHA RIZKY AMALINDA (25210397)
6.  WINDA RAHAYU (28210530)
    Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
Daftar isi
[sunting] Teori Perdagangan Internasional
Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor.
Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan.
[sunting] Model Ricardian
Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara.
[sunting] Model Heckscher-Ohlin
Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang elegan dengan memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan internasional.
Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan mengekspor barang yang membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif. Masalah empiris dengan model H-o, dikenal sebagai Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji empiris oleh Wassily Leontief yang menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk mengekspor barang buruh intensif dibanding memiliki kecukupan modal.
[sunting] Faktor Spesifik
Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain sangatlah mungkin ketika modal tidak bergerak antar industri pada satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak secara mudah dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi spesifik ke barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk pengednalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini cocok untuk memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola pedagangan.
[sunting] Model Gravitasi
Model gravitasi perdagangan menyajikan sebuah analisa yang lebih empiris dari pola perdagangan dibanding model yang lebih teoritis diatas. Model gravitasi, pada bentuk dasarnya, menerka perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi antar negara dalam ukuran ekonominya. Model ini meniru hukum gravitasi Newton yang juga memperhitungkan jarak dan ukuran fisik diantara dua benda. Model ini telah terbukti menjadi kuat secara empiris oleh analisa ekonometri. Faktor lain seperti tingkat pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan juga dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini.
[sunting] Manfaat perdagangan internasional
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
  • Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
    Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya : Kondisi
    geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
  • Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
    Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu
    negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
  • Memperluas pasar dan menambah keuntungan
    Terkadang, para
    pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
  • Transfer teknologi modern
    Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara
    manajemen yang lebih modern.
[sunting] Faktor pendorong
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :
[sunting] Peraturan/Regulasi Perdagangan Internasional
Umumnya perdagangan diregulasikan melalui perjanjian bilatera antara dua negara. Selama berabad-abad dibawah kepercayaan dalam Merkantilisme kebanyakan negara memiliki tarif tinggi dan banyak pembatasan dalam perdagangan internasional. pada abad ke 19, terutama di Britania, ada kepercayaan akan perdagangan bebas menjadi yang terpenting dan pandangan ini mendominasi pemikiran diantaranegara barat untuk beberapa waktu sejak itu dimana hal tersebut membawa mereka ke kemunduran besar Britania. Pada tahun-tahun sejak Perang Dunia II, perjanjian multilateral kontroversial seperti GATT dab WTO memberikan usaha untuk membuat regulasi lobal dalam perdagangan internasional. Kesepakatan perdagangan tersebut kadang-kadang berujung pada protes dan ketidakpuasan dengan klaim dari perdagangan yang tidak adil yang tidak menguntungkan secara mutual.
Perdagangan bebas biasanya didukung dengan kuat oleh sebagian besar negara yang berekonomi kuat, walaupun mereka kadang-kadang melakukan proteksi selektif untuk industri-industri yang penting secara strategis seperti proteksi tarif untuk agrikultur oleh Amerika Serikat dan Eropa. Belanda dan Inggris Raya keduanya mendukung penuh perdagangan bebas dimana mereka secara ekonomis dominan, sekarang Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Jepang merupakan pendukung terbesarnya. Bagaimanapun, banyak negara lain (seperti India, Rusia, dan Tiongkok) menjadi pendukung perdagangan bebas karena telah menjadi kuat secara ekonomi. Karena tingkat tarif turun ada juga keinginan untuk menegosiasikan usaha non tarif, termasuk investasi luar negri langsung, pembelian, dan fasilitasi perdagangan. Wujud lain dari biaya transaksi dihubungkan dnegan perdagangan pertemuan dan prosedur cukai.
Umumnya kepentingan agrikultur biasanya dalam koridor dari perdagangan bebas dan sektor manufaktur seringnya didukung oleh proteksi. Ini telah berubah pada beberapa tahun terakhir, bagaimanapun. Faktanya, lobi agrikultur, khususnya di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang, merupakan penanggung jawab utama untuk peraturan tertentu pada perjanjian internasional besar yang memungkinkan proteksi lebih dalam agrikultur dibandingkan kebanyakan barang dan jasa lainnya.
Selama reses ada seringkali tekanan domestik untuk meningkatkan arif dalam rangka memproteksi industri dalam negri. Ini terjadi di seluruh dunia selama Depresi Besar membuat kolapsnya perdagangan dunia yang dipercaya memperdalam depresi tersebut.
Regulasi dari perdagangan internasional diselesaikan melalui World Trade Organization pada level global, dan melalui beberapa kesepakatan regional seperti MerCOSUR di Amerika Selatan, NAFTA antara Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko, dan Uni Eropa anatara 27 negara mandiri. Pertemuan Buenos Aires tahun 2005 membicarakan pembuatan dari Free Trade Area of America (FTAA) gagal total karena penolakan dari populasi negara-negara Amerika Latin. Kesepakatan serupa seperti MAI (Multilateral Agreement on Invesment) juga gagal pada tahun-tahun belakangan ini.
TEORI – TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI
Dalam garis besar teori – teori pembangunan ekonomi dapat digolongkan menjadi lima golongan besar yaitu
aliran – aliran
1. Klasik
2. Karl Marx
3. Neo – Klasik
4. Scumpeter
5. Post Keynesian
Aliran-aliran ini menemukan sebab-sebab pertumbuha pendapat nasional dan proses pertumbuhannya. Mari kita lihat
aliran-aliran tersebut.
A. Aliran Klasik
Aliran klasik muncul pada akhir abad ke – 18 dan permukaan abad ke 19 yaitu dimasa revolusi industri dimana
suasana waktu itu merupakan awal bagi adanya perkembangan ekonomi. Pada waktu itu system liberal sedang
merajalela dan menurut alairan klasik ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan antara kemajuan teknologi dan
perkembangan jumlah penduduk. Mula-mula kemajuan teknologi lebih cepat dari pertambahan jumlah penduduk, tetapi
akhirnya terjadi sebaliknya dan perekonomian akan mengalami kemacetan. Kemajuan teknologi mula-mula disebabkan
oleh adanya akumulasi kapital atau dengan kata lain kemajuan teknologi tergantung pada pertumbuhan kapital.
Kecepatan pertumbuhan kapital tergantung pada tinggi rendahnya tingkat keuntungan, sedangkan tingkat keuntungan ini
akan menurun setelah berlakunya hukum tambahan hasil yang semakin berkurang (low of diminishing returus) karena
sumber daya alam itu terbatas. Marilah secara singkat kita lihat teori-teori perkembangan dari beberapa pengamat aliran
klasik . Diantaranya :
• Adam Smith
• David Ricardo
• Thomas Robert Malthus
a. Adam Smith
Menurut Adam Smith, untuk berlakunya perkembangan ekonomi diperlukan adanya spesialisasi atau pembagian kerja
agar produktivitas tenaga kerja bertambah. Pembagian harus ada akumulasi kapital terlebih dahulu dan akumulasi
kapital ini berasal dari dana tabungan, juga menitik beratkan pada Luas Pasar , pasar harus seluas mungkin agar dapat
menampung hasil produksi sehingga perdagangan internasional menarik perhatiannya karena hubungan perdagangan
internasional itu menambah luasnya pasar, jadi pasar terdiri pasar luar negeri dan pasar dalam negeri. Sekali
pertumbuhan itu mulai maka ia akan bersifat kumulatif artinya bila ada pasar yang dan ada akumulasi kapital, pembagian
kerja akan terjadi dan akan menaikan tingkat produktivitas tenaga kerja.
b. David Ricardo
Menurut David Ricardo di dalam masyarakat ekonomi ada tiga golongan masyarakat yaitu:
1. Golongan Kapital.
2. Golongan Buruh.
3. Golongan Tuan Tanah.
• Golongan kapital adalah golongan yang memimpin produksi dan memegang peranan yang penting karena mereka
selalu mencari keuntungan dan menginvestasikan kembali pendapatannya dalam bentuk akumulasi kapital yang
mengakibatkan naiknya pendapatan nasional.
• Golongan buru ini tergantung pada golongan kapital dan merupakan golongan yang terbesar dalam masyarakat.
• Golongan tuan tanah ini mereka hanya memikirkan sewa saja dari golongan kapital atas areal tanah yang di
sewakan. David Ricardo mengatakan bahwa bila jumlah penduduk bertambah terus dan akumulasi kapital terus
menerus terjadi, maka tanah yang subur menjadi kurang jumlahnya atau semakin langka adanya.
c. Thomas Robert Malthus
Menurut Thomas Robert Malthus kenaikan jumlah penduduk yang terus menerus merupakan unsur yang perlu untuk
adanya tambahan permintaan, tetapi kenaikan jumlah penduduk saja tampa dibaringi dengan kemajuan faktor-faktor
atau unsur-unsur perkembangan yang lain sudah tentu tidak akan menaikan pendapatan dan tidak akan menaikan
permintaan. Turunnya biaya produksi akan memperbesar keuntungan-keuntungan para kapitalis dan mendorong mereka
untuk terus berproduksi. Menurut Thomas Robert Malthus untuk adanya perkembangan ekonomi diperlukan adanya
kenaikan jumlah kapital untuk investasi yang terus menerus, sedangkan menurut J.B.Say berkembang dengan hukum
pasar, dimana dikatakan bahwa Supply Creates its own demand yang artinya asal jumlah produksi bertambah maka
secara otomatis permintaan akan ikut bertambah pula karena pada hakekatnya kebutuhan manusia tidak terbatas.
B. Teori Karl Marx (Pertumbuhan dan kehancuran)
1. Sejarah Perkembangan Masyarakat
Karl Marx Mengemukakan teorinya berdasarkan atas sejarah perkembangan masyarakat dimana perkembangan itu
AbdulKadirSalam.Com - Freedom eLearning Of Open Source - Situs Pribadi Abdul Kadir Salam,S.Kom
http://www.abdulkadirsalam.com Powered by Joomla! Generated: 26 February, 2011, 13:20
melalui lima tahap.
1. Masyarakat Primitif
2. Masyarakat Perbudakan
3. Masyarakat Feodal
4. Masyarakat Kapitalis
5. Masyarakat Sosial
Proses perkembangan itu terjadi
1. Masyarakat komunal primitive (Primitive Conmund) Dalam tahap ini masyarakat menggunakan alat-alat untuk bekerja
yang sifatnya masih sangat sederhana. Alat-alat ini bukan milik perseorangan tetapi milik komunal (milik bersama).
Dalam masyarakat ini tidak ada surplus produksi di atas konsumsi karena orang yang membuat sendiribarang-barang
atas kebutuhan sendiri, tetapi makin lama orang sedikit demi sedikit mengetahui alat-alat produksi yang lebih baik.
Perbaikan dalam alat-alat produksi menyebabkan adanya perubahan-perubahan sosial dan kemudian terjadi pembagian
kerja dalam produksi
2. Masyarakat Perbudakan
Hubungan produksi antara orang-orang yang memiliki alat-alat produksi dengan orang-orang yang hanya bekerja untuk
mereka merupakan dasar terbentuknya masyarakat perbudakan. Dengan cara seperti ini keuntungan para pemilik alat
produksi semakin besar karena budak-budak hanya diberi sekedar nafka supaya dapat bekerja.
3. Masyarakat Feodal
Masyarakat feodal ini merupakan masyarakat baru yaitu dimanan kaum bangsawan memiliki alat-alat produksi yang
paling utama yaitu Tanah, para petani kebanyakan terdiri dari bekas budak yang dibebaskan. Mereka mengerjakan
tanah itu untuk kaum feodal dan setelah itu baru tanah miliknya sendiri dapat dikerjakan. Perbaikan-perbaikan alat dan
cara produksi banyak terjadi dalam system ini dengan demikian ada dua golongan kelas yaitu :
• Kelas Feodal yang terdiri dari tuan-tuan tanah yang lebih berkuasa dalam hubungan sosial.
• Kelas buru yang bertugas melayani mereka.
Kepentingan kedua kelas ini berbeda-beda. Kelas feodal lebih memikirkan keuntungan saja dan kemudian mendirikan
pabrik-pabrik. Kelas buruh yang memiliki alat-alat produksi menghendaki pasaran buru yang bebas dan hapusnya tariff
dan rintangan lainnya dalam perdagangan yang diciptakan kaum feodal.
4. Masyarakat Kapitalis
Kelas kapitalis memperkerjakan kelas buruh yang mau tidak mau menjual tenaganya karena tidak memiliki alat produksi
seperti telah disinggung bahwa kelas kapitalis dan kelas buruh merupakan dua kelas dalam masyarakat yang
kepentingannya saling bertentangan.
5. Masyarakat Sosial
Dalam system sosialis, pemilikan alat-alat produksi didasarkan atas hak milik sosial (Social ownership). Hubungan
produksi merupakan hubungan kerjasama dan saling membantu di antara buruh yang bebas dari unsur eksploitasi.
Sistem ini memberi kesempatan kepada manusia untuk maju baik dilapangan produksi maupun didalam kehidupan
masyrakat.
2. Runtuhnya Sistim Kapitalis
Perkembangan Karl Marx, dapat dilihat pentingnya perubahan teknologi dan hubungan produksi dalam mempengaruhi
kehidupan masyarakat bukan kesadaran manusia yang menentukan keadaan tetapi sebaliknya justru keadaanlah yang
menentukan kesadaran manusia. Karl Marx mengemukakan atau mendasarkan pendapatnya atas adanya hukum gerak
yaitu :
• Kosentrasi
• Akumulasi
• Kesengsaraan (Verelendung)
• Krisis
3. Proses Perkembangan Ekonomi
Pada pokoknya yang memegang peranan ialah adanya nilai lebih (Surplus Valne) dimana ada nilai lebih maka disitu
perekonomian akan berkembang jadi perkembangan ekonomi disebabkan oleh keadaan perekonomian. Tenaga kerja
yang sudah mampu bekerja tetapi belum memdapatkan pekerjaan, menyaingi buruh yang sudah bekerja.
C. Aliran Neo - Klasik
Kira-kira pada tahun 1870-an ada pengeseran dalam aliran ekonomi, dimana aliran ekonomi yang baru ini menggantikan
aliran ekonomi klasik, alasannya pada waktu itu tampak penting kemajuan teknologi dan adanya penemuan sumbersumber
produksi baru, juga ada kemungkinan untuk perkembangan lebih lanjut dibawah kemajuan teknologi. Aliran baru
itu disebut Aliran Neo-Klasik. Aliran Neo-Klasik mempelajari tingkat bunga, yaitu harga modal yang menghubungkan nilai
pada saat ini dan saat yang akan datang. Pendapat Neo-Klasik mengenai perkembangan ekonomi dapat diikut sertakan
sebagai berikut:
• Adanya akumulasi kapital merupakan faktor penting dalam perkembangan ekonomi.
• Perkembangan itu merupakan proses yang gradual.
• Perkembangan merupakan proses yang harmonis dan kumulatif.
• Aliran Neo-Klasik merasa optimis terhadap perkembangan.
• Adanya asfek internasional dalam perkembangan tersebut.
1. Akumulasi Kapital
Menurut Neo-Klasik, tingkat bunga dan tingkat pendapatan menentukan tingginya tingkat tabungan, tingkat bunga juga
menentukan tingginya tingkat investasi, jika tingkat bunga rendah maka investasi akan tinggi dan sebaliknya.
2. Perkembangan sebagai proses yang Gradual
AbdulKadirSalam.Com - Freedom eLearning Of Open Source - Situs Pribadi Abdul Kadir Salam,S.Kom
http://www.abdulkadirsalam.com Powered by Joomla! Generated: 26 February, 2011, 13:20
Perkembangan merupakan proses yang gradual dan terus menerus. Menurut Alfred Marshall menganggap bahwa
perekonomian sebagai suatu kehidupan organik yang tumbuh dan berkembang perlahan-lahan sebagai proses yang
gradual.
3. Perkembangan sebagai proses yang Harmonis dan Kumulatif
Yang dimaksud dengan Perkembangan sebagai proses yang harmonis dan kumulatif ialah bahwa proses ini meliputi
berbagai faktor dimana faktor-faktor itu tumbuh bersama sama. Misalnya menurut Marshall menggambarkan pula bahwa
harmonisnya perkembangan itu karena adanya internal ekonomis dan external ekonomis. Internal ekonomis timbul
karena adanya kenaikan skala produksi yang tergantung pada sumber-sumber dan efisien dari pengusaha itu sendiri.
Sedangkan External ekonomi timbul karena kenaikan produksi pada umumnya dan ada hubungan dengan
perkembangan pengetahuan dan kebudayaan. Mengenai kumulatifnya yang dikatakan oleh Allen Young bahwa
perkembangan industri itu tergantung pada baiknya pembagian kerja di antara para buruh.
4. Optimis Terhadap Perkembangan Ekonomi
Kaum klasik mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan macet karena terbatasnya sumber daya alam. Dipihak lain
kaum Neo-Klasik berpendapat dan yakin bahwa ada kemampuan manusia untuk mengatasi terbatasnya pertumbuhan
itu.
5. Aspek Internasional
Perkembangan ekonomi suatu Negara pada umumnya mempunyai lima aspek tingkat perkembangan ekonomi yaitu ;
• Mula-mula Negara itu meminjam kapital atau infor kapital. Negara itu merupakan Negara pinjaman yang masi
mudah dan disebut sebagai dibetur yang belum mapan. (Immatured Debtor).
• Kemudian Negara peminjam tersebut dapat menghasilkan dengan kapital pinjaman tadi, membayar dividend dan
bunga atas pinjaman tersebut.
• Setelah pengasilan nasional Negara itu meningkat maka sebagian dari penghasilan itu digunakan untuk melunasi
utang dan sebagian lagi dipinjamkan ke negara lain yang membutuhkannya. Negara ini ada dalam tingkat dibitur yang
sudah mapan (Motured Debtor).
• Negara tersebut sudah dapat menerima dividend dan bunga yang lebih besar dari pada yang dibayar, jadi ada
surplus.
• Akhirnya Negara tersebut hanya melulu menerima dividend dan bunga saja dari Negara lain. Negara itu sudah
pada tingkat kreditur yang sudah mapan (Matured Creditor).
D. Teori Schumpeter
1. Jalannya Perkembangan Ekonomi
Menurut Joseph Schumpeter perkembangan ekonomi bukan merupakan proses yang harmonis ataupun gradual, tetapi
merupakan perubahan yang spontan dan terputus-putus (Discom-Tinuous), yaitu merupakan gangguan-gangguan
terhadap keseimbangan yang telah ada. Perubahan dalam selera konsumen memang ada tetapi perubahan itu bersifat
gradual atau sedikit demi sedikit. Kombinasi-kombinasi baru ini dilaksanakan oleh wiraswasta (Enterpreneur), mereka ini
adalah innovator yang melaksanakan kombinasi-kombinasi baru faktor produksi, yang diartikan dengan inovasi dapat
berbentuk lima hal.
• Mengemukakan atau mengenalkan barang-barang baru atau barang-barang berkualitas baru yang belum dikenal
oleh konsumen.
• Mengenalkan suatu metode produksi yang baru.
• Pembukaan pasar baru bagi perusahaan.
• Penemuan sumber-sumber ekonomi baru.
• Menjalankan organisasi baru dalam industri.
Jadi individu adalah tiap perubahan dalam fungsi produksi yang akan membawah kenaikan hasil produksi.
2. Runtuhnya Sistem Kapital
Joseph Schumpeter Berpendapat bahwa dasar-dasar ekonomi dan sosial sistim kapitalis itu akan runtuh. Ia
mendasarkan pendapatnya itu atas tiga hal:
a. Usahanya fungsi wiraswata.
b. Runtuhnya rangka kehidupan masyarakat kapitalis.
c. Runtuhnya golongan-golongan politikus.
• Usaha Fugsi Wiraswata.
Kemajuan teknologi yang dilakukan oleh para ahli dalam industri yang besar, inovasi tidak lagi dilakukan oleh orang
tertentu maupun merupakan pekerjaan rutin yang dipimpin oleh manejer yang ahli dalam perusahaan besar. Wiraswasta
dalam arti pemimpin individual tak lagi berhak menaikan peranannya dalam perekonomian. Jadi fungsi wiraswasta sudah
usang.
• Runtuhnya rangka kehidupan masyarakat kapitalis
menurut Joseph Schumpeter, perusahan besar inilah yang akan mendorong perkembangan ekonomi yang lebih cepat,
besarnya perusahan itu akan melemahkan pengertian pemilikan swasta.
• Runtuhnya golongan Politikus
Mula-mula raja-raja feodal membantuh tumbuhnya industri dan perdagangan secara politis artinya memberi aturanaturan
yang menguntungkan mereka. Sebaliknya industri dan perdagangan ini secara ekonomis membantu raja-raja tadi
tetapi dalam kapitalisme yang sudah maju kaum industrialis dan pedagang meruntuhkan kekuatan feodal karena meraka
tidak mampu untuk mengatur atau memerintah karena mereka bukan ahli dibidang pemerintahan.
E. Analisis Post-Keynesian
Analisis Keynesian menggunakan anggapan berdasarkan atas keadaan waktu sekarang seperti mengenai tingkat teknik
tenaga kerja selera, dengan tidak memperhatikan keadaan jangka panjang.
AbdulKadirSalam.Com - Freedom eLearning Of Open Source - Situs Pribadi Abdul Kadir Salam,S.Kom
http://www.abdulkadirsalam.com Powered by Joomla! Generated: 26 February, 2011, 13:20
Dalam analisis ini persoalan yang penting adalah:
a. Syarat-syarat apakah yang diperlukan untuk mempertahankan pendapatan yang mantap (Steady Growth) pada
tingkat kesempatan kerja penuh (Full Employment incoml) tanpa mengalami deflasi ataupun inflasi
b. Apakah pendapat itu benar-benar bertambah pada tingkat sedemikian rupa sehingga dapat mencegah terjadinya
inflasi terus menerus.
Jadi apabilah jumlah penduduk bertambah maka pendapatan rill perkapitah akan berkurang kecuali bila pendapat rill
juga bertambah.
1. Analisis Harrod dan Domor Mengenai Pertumbuhan yang mantap (Steady Growth)
Harrod dan Damor menekankan pentingnya peranan akumulasi kapital dalam proses pertumbuhan. Jadi akumulasi
kapital itu mempunyai peranan ganda yaitu menimbulkan mendapat dan disamping itu juga menaikan kapasitas produksi
dengan cara memperbesar jumlah kapital. Maka pertumbuhan alat-alat kapital baru mempunyai beberapa akibat.
• Kapital yang baru akan tetap belum dapat digunakan, sebab bila digunakan tidak memberikan hasil karena
pendapatan tetap.
• Kapital baru itu akan digunakan dengan pengorbanan dari kapital yang telah ada sebelumnya .
• Kapital yang baru akan menggantikan tenaga kerja.
Jadi pembentukan kapital bila tidak dibarengi dengan kenaikan pendapatan yang sudah ada akan membuat kapital dan
tenaga menganggur.
2. Teori Evsey D. Domor
Karena investasi menaikan kapasitas produksi dan juga menaikan pendapatan maka tingkat kenaikan investasi
dipertahankan agar supaya kenaikan pendapatan sama dengan kenaikan kapasitas produksi, sehingga pengerjaan
penuh dipertahankan.
Angapan-anggapan yang dipakai untuk teorinya
a. Perekonomian sudah ada dalam tingkat pengerjaan penuh (Full Employment incoml).
b. Tidak ada pemerintah dan perdagangan luar negeri .
c. Tidak ada keterlambatan penyesuaan (Log of Adjustmen) atau ada penyesuaan yang cepat.
d. Hasrat menabung marjinal (Marginal Propensity to Save) dan hasrat menabung rata-rata (Average Propensity to
Save) sama.
e. Marginal (Marginal Propensity to Save) dan capital coefficient (Perbandingan antara kapital dan Output) adalah tetap.

BERKEMBANGNYA TEORI EKONOMI PEMBANGUNAN
          Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang.Pertumbuhan ekonomi yang pesat merupakan fenomena penting yang dialami dunia hanya semenjak 2 abad belakngan ini. Dalam periode tersebut dunia telah mengalami perubahan yang sangat nyata apabila dibandingkan dengan periode sebelumnya. Sampai abad ke 18 kebanyakan masyarakat diberbagai negara masih hidup pada tahap subsistem dan mata pencarian utamanya adalah dari melakukan kegiatan disektor pertanian,perikanan atau berburu. Pada masa itu kuda dan beberapa binatang peliharaan lain merupakan tenaga penarik bagi alat pengangkutan utama. Pada masa ini keadaan sudah sangat berbeda kemampuan manusia untuk pergi ke bulan dan mewujudkan komputer yang canggih merupakan contoh yang nyata dari betapa jauhnya manusia telah mengalami kemajuan sejak 2 atau 3 abad yang lalu.
          Ditinjau dari sudut ekonomi, perkembambangan ekonomi berlaku semenjak lebih 2 abad lalu menimbulkan 2 efek penting yang sangat menggalakan,yaitu: (I) kemakmuran atau taraf hidup manusia meningkat,dan (II) ia dapat menciptakan kesempatan kerja yang baru pada penduduk yang terus bertambah jumlahnya.walau bagaimanapun,sungguh menyedihkan untuk menyadari kenyataan bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut bukanlah peristiwa yang berlaku di semua negara. Negara-negara di asia dan afrika tidak menikmati sepenuhnya peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut sehingga kepertengahan abad ke 20 kebanyakan negara berkembang belum mengalami pertumbuhan yang berarti sebelum perang dunia ke2, kehidupan di negara-negara ini tidak banyak berbeda dengan keadaannya ketika revolusi industri bermula
          Isu mengenai pertumbuhan ekonomi yang selalu diperhatikan dalam analisis makro ekonomi adalah masalah kelesuan pertumbuhan ekonomi dari waktu kewaktu.pada umumnya berbagai ekonomi mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dari pada tingkat pertumbuhan yang secara potensial dapat dicapainya. Efek dari keadaan tersebut,perekonomian tidak selalu mencapai kesempatan kerja penuh dan masalah pengangguran merupakan tantangan yang selalu harus dihadapi dan di atasi dalam jangka panjang,
          Analisis mengenai pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu aspek penting dalam teori makro ekonomi. Analisis itu pada dasarnya memperhatikan tentang kegiatan ekonomi negara dalam jangka panjang.dalam membicarakan mengenai pertumbuhan ekonomi adalah 2 hal penting perlu di perhatikan,yaitu:
          i.faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara
          ii.teori-teori yang menerangkan faktor penting yang menentukan pertumbuhan.

Beberapa Konsep Mengenai Pertumbuhan Ekonomi
        Banyak dinyatakan berbagai konsep yang erat hubungannnya dengan perkembangan ekonomi sesuatu negara. Istilah seperti pertumbuhan ekonomi (economic growth),pembangunan ekonomi (economic development),tingkatan kemakmuran tau taraf hidup masyarakat. dan pendapatan per kapita.
Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembangunan Ekonomi
          Dalam analisa ekonomi perlu dibedakan arti pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi. Kedua konsep ini mempunyai pengertian yang sedikit berbeda.
Pertumbuhan ekonomi
        dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan fisikal produksi barang dan jasa yang berlaku di suatu negara,seperti pertambahan dan jumlah prodoksi barang industri,perkembangan infrastruktur,pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi sektor jasa dan pertambahan produksi barang modal. tetapi dengan menggunakan berbagai jenis data dan produksi adalah sangat sukar untuk memberi ganbaran tentang pertumbuhan ekonomi yang dicapai. Oleh sebab itu untuk memberikan suatu gambaran kasar mengenai pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu negara, ukuran yang selalu digunakan adalah tingkat pertumbuhan pendapatan nasional rill.
Pembangunan Ekonomi
Banyak orang selalu keliru dalam menggunakan istilah pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi. Sebenarnya kedua istilah itu mempunyai arti yang sedikit berbeda. Kedua-duanya memang menerangkan mengenai perkembangan ekonomi yang berlaku. Tetapi biasanya, mereka digunakan dalam konteks yang berbeda. Pertumbuhan selalu digunakan sebagai suatu ungkapan umum yang menggambarkan tingkat perkembangan suatu negara yang diukur melalui presentasi pertambahan pendapatan nasional rill. Istilah pembangunan ekonomi (economic development) biasanya dikaitkan dengan perkembangan ekonomi di negara-negara berkembang. Sebagian ahli ekonomi mengartikan istilah ini sebagai berikut: economic development is growth plus change-yaitu pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi. dengan perkataan lain, dalam mengartikan istilah pembangunan ekonomi, ahli ekonomi bukan saja tertarik kepada masalah perkembangan pendapatan nasional rill, tetapi juga kepada modernisasi kegiatan ekonomi,misalnya kepada usaha merombak sektor pertanian yang tradisional,masalah mempercepat pertumbuhan ekonomi dan masalah perataan pembagian pendapatan. Perbedaan penting lainnya adalah: dalam pembangunan ekonomi tingkat pendapatan per kapita terus-menerus meningkat,sedangkan pertumbuhan ekonomi belum tentu diikuti oleh kenaikan pendapatan per kapita .

Pendapatan Per Kapita Sebagai Pengukur Kemakmuran
Banyak informasi perlu digunakan untuk secara lengkap menunjukan taraf kemakmuran dan taraf hidup yang dicapai oleh masyarakat sesuatu negara. Presentasi penduduk yang memiliki kendaraan,tingkat pendapatan mereka dan pemilikan harta-harta lain merupakan petunjuk penting dalam melihat taraf kemakmuran yang dicapai. Di samping itu,kemakmuran ditentukan pula oleh fasilitas untuk mendapatkan suplai listrik dan air minum yang bersih,fasilitas pendidikan yang diperoleh dan taraf pendidikan yang di capai,tarif kesehatan dan fasilitas perobatan yang tersedia, keadaan perumahan masyarakat miskin dan taraf perkembangan infrastruktur yang dicapi.tersedia pekerjaan yang cukup merupakan faktor lainnya. Apabila semua faktor-faktor seperti ini digunakan untuk menunjukkan tingkat kemakmuran setiap negara, akan dihadapi masalah dalam mengumpulkan data seperti itu.

Membandingkan Pendapatan Per Kapita
          Sebagai akibat dari kesulitan seperti yang dinyatakan diatas,dalam menunjukkan dan membandingkan tingkat kemakmuran suatu masyarakat digunakan data pendapatan per kapita dalam mata uang sendiri maupun dalam dolar Amerika Serikat (apabila ia digunakan untuk tujuan perbandingan). Dan pendapatan nasional tidak dapat digunakan untuk menggambarkan tingkat kemakmuran karena berbagai negara mempunyai jumlah penduduk yang sangat berbeda. Dengan demikian, walupun pendapatan nasional negara A adalah lebih besar jika dibandingkan dengan negara B, keadaan ini tidak dapat diartikan bahwa penduduk negara A  tingkat kemakmurannya lebih tinggi dari negara B, pendapatan nasional india lebih besar dari singapura. Akan tetapi dari informasi ini tidak dapat diambil kesimpulan bahwa india adalah lebih makmur dari singapura.
          Dalam menggunakan data pendapatan per kapita dalam membandingkan tingkat kemakmuran diberbagai negara, perlulah disadari bahwa perbandingan tersebut mempunyai banyak kelemahan. Oleh sebab itu perbandingan seperti itu harus dipandang sebagai gambaran kasar dari perbedaan tingkat kemakmuran yang dicapai berbagai negara. Salah satu faktor yang menyebabkan ketidak tepatan cara perbandingan itu adalah perbedaan dalam biaya hiduo atau cost of lifing di antara berbagai negara.

Pendapatan Per Kapita Dan Cara Penghitungannya
        Salah satu komponen dari pendapatan nasional yang selalu dilakukan penghitungnya adalah pendapatan per kapita, yaitu pendapatan rata-rata penduduk sesuatu negara pada suatu masa tertentu. Nilainya diperoleh dengan membagi nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk Nasonal Bruto (PNB) suatu tahun tertentu dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut. Dengan demikian pendapatan per kapita dapat dihitung dengan menggunakan salah satu formula berikut:
(a). PDB Per kapita  =       PDB                                                                           
                             Jumlah Penduduk

Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi

(b).  PNB Per Kapita =      PNB            
                             Jumlah Penduduk
Dalam menghitung pendapatan perkapita dua macam penghitungan dapat dilakukan, yaitu berdasarkan harga yang berlaku dan harga tetap,penghitungan pendapatan per kapita menurut harga yang berlaku penting untuk memberi gambaran mengenain kemampuan rata-rata dari penduduk negara itu berbelanja dan memberi barang-barang dan jasa yang diperlukannya. Dan ini juga penting sebagai bahan perbandingan dalam menunjukkan berbedaan tingkat kemakmuran di suatu negara berbanding dengan negara-begara lain.
          Data pendapatan per kapita menurut harga tetap  perlu dihitung untuk menunjukkan perkembangan tingkat kemakmuran di sesuatu negara. Seperti telah diuraikan dalam bab sebelumnya, Produk Domestik Bruto biasanya bertambah dari tahun ke tahun. Nilainya yang bertambah itu pada umumnya disebabkan oleh dua faktor: (i) pertambahan produksi fisikal yang berlaku,dan (ii) kenaikan harga-harga barang dan jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional. Dengan demikian kenaikan pendapatan nasionalmenurut harga yang berlaku tidak memberikann gambaran yang sempurna tentang perkembangan kemakmuran yang sebenarnya karena efek kenaikan harga dalam kenaikan pendapatan per kapita belum diperhitungkan. Pertumbuhan ekonomi,dan pertambahan kemakmuran yang diwujudkannya, ditentukan oleh perkembangan pendapatan nasional yang sebenarnya, yaitu yang tidak disebabkan oleh kenaikan harga.


Faktor-Faktor Yang Menentukan Pertumbuhan Ekonomi
          Mengapakah sesuatu ekonomi berkembang dengan cepat tetapi ekonomi lainnya tidak berkembang? Pertanyaan ini susah menjawabnya. Kestabilan politik, kebijakan ekonomi pemerintah, kekayaan alam yang dimiliki, jumlah dan kemampuan tenaga kerja, tersedianya usahawanyang gigih dan kemampuan mengembangkan dan menggunakan teknologi modern adalah beberapa faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. uraian didalam bagian ini menerangkan beberapa faktor yang telah lama dipandang oleh ahli-ahli ekonomi sebagai sumber penting yang dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi.

Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi
           Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu bidang pendidikan yang sudah lama dibahas oleh ahli-ahli ekonomi. Mazhab Merkantilis,yaitu pemikir-pemikir ekonomi diantara akhir abad ke-16 dan akhir abad ke-17,banyak membahas peranan perdagangan luar negeri terhadap pembangunan ekonomi. dalam zaman ahli-ahli ekonomi Klasik lebih banyak lagi pendapat telah dikemukakan. Buku Adam Smith yang terkenal yaitu: An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth Nations  atau dengan ringkas, The Wealth of Nations, pada hakikatnya adalah suatu analisis mengenai sebab-sebab dari berlakunya pertumbuhan ekonomi dan faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan itu. Buku ini, yang diterbitkan pada tahun 1776, dipandang sebagai permula perkembangan ilmu ekonomi sebagai salah satu bidang ilmu pengetahuan. Sesudah masa Adam Smith, beberapa ahli ekonomi Klasik lainnya seperti Ricardo, malthus dan Stuart Mill juga menumpahkan perhatian yang besar terhadap masalah perkembangan ekonomi. pada permulaan abad ini Schumpeter menjadi sangat terkenal karena bukunya mengenai pembangunan ekonomi yaitu buku yang berjudul The Theory Economic Development, dan mengenai siklus kegiatan usaha (business cycle) atau kongjungtur. Setelah itu teori Harrold Domar dan teori Neo Klasik telah lebih memperkaya lagi analisis mengenai pertumbuhan ekonomi.


Teori Pertumbuhan Klasik
               Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu: jumlah stok barang-barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang digunakan. Dalam teori pertumbuhan mereka. Dimisalkan luas tanah dan kekayaan alam adalah tetap jumlahnya dengan tingkat teknologi tidak mengalami perubahan.
               Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik hukum hasil tambahan yang semakin berkurang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. ini berarti pertumbuhan ekonomi tidak akan terus menerus berlangsung. Pada permulaannya, apabila penduduk sedikit dan kekayaan alam relatif berlebihan, tingkat pengambilan modal dari investasi yang dibuat adalah tinggi,maka para pengusaha akan mendapatkan keuntungan yang besar. Ini akan menimbulkan investasi baru, dan pertumbuhan ekonomi terwujud.
               Berdasarkan kepada teori pertumbuhan klasik yang baru diterangkan, dikemukakan suatu teori yang menjelaskan per kapita di antara pendapatan perkapita dan jumlah penduduk. Teori tersebut dinamakan teori penduduk optimum. Pandangan yang terkandung dalam teori tersebut dijelaskan dibawah ini.
               Dari uraian mengenai teori pertumbuhan Klasik telah dapat dilihat bahwa apabila terdapat kekurangan penduduk,produksi marjinal adalah lebih tinggi dari pada pendapatan per kapita. Maka pertambahan penduduk akan menaikan pendapatan per kapita.

Teori Harrod-Domar
             Dalam menganalisis mengenai masalah pertumbuhan ekonomi,teori Harrod-Domar bertujuan untuk menerangkan syarat yang haryus dipenuhi supaya suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang tangguh atau steady growth dalam jangka panjang. Analisis Harrod-Domar menggunakkan pemisahan-pemisahan berikut: (i) barang modal telah mencapai kapasitas penuh, (ii)  tabungan adalah proporsional dengan pendapatan nasional, (iii) rasio modal-produksi (capital output ratio) tetap nilainya, dan (iv) perekonomian terdiri dari dua sektor.


Teori Schumpeter
          Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan didalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi. dalam teori ditunjukkan bahwa para pengusaha merupakan golongan yang akan terus-menerus membuat pembaharuan atau inovasi dalam kegitan ekonomi. inovasi tersebut meliputi: memperkenalkan barang-barang baru, mempertinggi efisien cara memproduksi dalam menghasilkan suatu barang, memperluas pasar sesuatu barang ke pasaran-pasaran yang baru, mengembangkan sumber bahan mentah yang baru dan mengadakan perubahan-perubahan dalam organisasi dengan tujuan mempertinggi koefisienan kegiatan perusahaan. Berbagai kegiatan inovasi ini akan memerlukan investasi baru.


Teori Pertumbuhan Neo-Klasik
             Sebagai suatu perluasan teori Keynes, teori Harrod-Domar melihat persoalan pertumbuhan itu dari segi permintaan. Pertumbuhan ekonomi hanya akan berlaku apabila pengeluaran agregat melalui kenaikan investasi bertambah secara terus menerus pada tingkat pertumbuhan yang ditentukan.
Teori pertumbuhan Neo-Klasik melihat sudut pandang yang berbeda, yaitu dari segi penawaran. Menuryt teori ini, yang dikembangkan oleh Abramovits dan Solow pertumbuhan ekonomi tergantung kepada perkembangan faktor-faktor produksi.
               Analisis Solow selanjutnya membentuk formula matematika untuk persamaan itu dan seterusnya membuat membuktikan secara kajian empiris untuk menunjukkan kesimpulan berikut: Faktor terpenting yang mewujudkan pertumbuhan ekonomi bukanlah pertambahan tenaga kerja. Faktor yang paling penting adalah kemajuan teknologi dan pertambahan kemahiran dan kepakaran tenaga kerja.




Masalah Pembangunan Di Negara Berkembang
               Perbandingan pendapatan per kapita di antara berbagai negara telah mrnunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang besar dalam taraf kemakmuran negara maju dan negara berkembang. Sejak perang dunia ke-2 telah timbul kesadaran tentang pentingnya usaha mengembangkan negara-negara di Asia,Afrika dan Amerika Latin yang taraf kemakmurannya jauh lebih rendah dari negara maju. Sesuai dengan  kesadaran ini, berbagai usaha telah dijalankan untuk mempercepat pembangunan di negara-negara yang relatif miskin.beberapa negara yang dahulunya tergolong relatif miskin sekarang memang telah menjadi negara makmur dan tidak lama lagi akan tergolong sebagai negara yang berpendapatan tnggi. Di Asia,Malaysia,Taiwan,Korea Selatan dan Thailand dapat digolongkan kepada negara yang seperti itu.
               Ahli-ahli ekonomi telah banyak membuat analisis untuk mengetahui faktor-faktor menjadi pengambat penting kepada usaha mempercepat pembangunan di negara-negara tersebut. Kegiatan pertanian yang tradisional,kekurangan modal dan tenaga ahli, perkembangan penduduk yang pesat merupakan beberapa faktir penting yang menghalangi berbagai negara untuk berkembang lebih cepat.

Kebijakan Mempercepat Pembangunan
          
 semenjak akhir perang dunia ke-2,seperti sudah dinyatakan,berbagai negara membangun telah berusaha untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi agar taraf kemakmuran masyarakat dapat ditingkatkan. beberapa negara telah mencapai pembangunan dan perkembangan kemakmuran yang cukup besar. walau bagaimana pun terdapat juga negara-negara yang belum mampu mengembangkan ekonominya. kesetebilan politik dan ekonomi merupakan syarat penting yang perlu dipenuhi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang pesat. di samping itu,kebijakan pembangunan pemerintah dan pendekatan kebijkan pembangunan yang sesuai dengan sumber-sumber yang tersedia,sangat penting perannya didalam usaha untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.

Kebijakan Diversifasi Kegiatan Ekonomi

negara berkwmbang yang miskin dan rendah pendapatan per kapitanya biasanya merupakan negara pertanian tradeisional yang sangat rendah produktivitasnya. produktivitas yang sangat rendah merupakan schumpeter telah ditunjikkan bahwa golongan pengusaha sangat penting dalam menentukan sampai di mana perkembangan akan tercapai. mereka adalah golongan yang akan mengumpulkan modal melalui pinjaman atau mengumpulkan dana sendiri dan mengembangkan kegiatan perusahaan dan industri.

Perkembangan Penduduk Pesat

mengenai sifat penduduk negara-negara berkembang, terdapat dua ciri pentingyang menimbulkan efek yang buruk kepada usaha pembangunan yaitu: